RIBUAN warga Palestina dari Tepi Barat dan Yerusalem Timur bergerak ke Masjid Al-Aqsha untuk melakukan shalat Jumat pertama di bulan Ramadhan.
Pria di atas 45 tahun, anak-anak di bawah 12 tahun dan perempuan dari segala usia diizinkan oleh tentara Israel untuk memasuki Yerusalem Timur tanpa izin masuk.
“Karena langkah-langkah keamanan Israel, saya menghabiskan tiga jam di sebuah pos pemeriksaan militer untuk memasuki Yerusalem,” ungkap Ahmed Barakat, 55 tahun, dari kota Hebron, Tepi Barat (Al-Khalil) kepada Anadolu Agency.
“Ini pertama kalinya saya sudah berada di kota ini sejak Ramadhan tahun lalu,” katanya.
“Saya akan melakukan shalat Jumat di Masjid Al-Aqsha, tapi saya juga berharap bisa melakukan Tarawih di sini,” tambahnya.
Pihak berwenang Israel telah meningkatkan keamanan di sekitar lokasi masjid Al-Aqsha dengan, mengerahkan sekitar 3.500 polisi dan mendirikan penghalang jalan di pintu masuk Kota Tua Yerusalem.
Syaikh Omar al-Qiswani, direktur Masjid Al-Aqsha, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa hanya sekitar 100.000 jamaah shalat di Al-Aqsha pada hari Jumat pertama bulan Ramadhan, dibandingkan dengan sekitar 250.000 pada tahun lalu.
“Kami mengharapkan sekitar 300.000 jamaah untuk Jumat pertama di bulan Ramadhan, tetapi langkah-langkah keamanan Israel telah mencegah hal itu terjadi,” tambahnya.
0 komentar: